Wanita lebih lemah fisiknya di banding laki - laki Tapi tidak dengan hatinya Ia memang mudah menangis Karena itu lah cara ia menunjukkan rasa dalam hatinya
Jumat, 04 April 2014
Coretan bulan lalu
Sayang, aku tidak menyesali kejujuranku. Pahit memang untukmu juga untukku. Tapi itu yang harus aku katakan. Dan itu lah kenyataannya. Aku tidak ingin membayangi cintaku kepadamu dengan kebohongan. Akan masa laluku maupun masa bersamamu. Fatal memang. Baru aku katakan sekarang kejadian empat tahun lalu. Fatal memang aku baru bisa terus terang sekarang kejadian dua tahun lalu. Semuanya mempunyai alasan. Tetapi bohong tetaplah bohong. Sama sekali tidak ada nilai kebenarannya walau itu demi kebaikan. Walau alasanku sekedar “aku tak mau kehilanganmu”. Apalah arti kalimat itu untukmu. Sudah tak berarti.
Ku tau saat ini engkau sangat kecewa terhadapku. Kesekian dan kesekian kalinya kecewa oleh ulahku. Aku bersyukur engkau tidak membunuhku. Aku bersyukur memiliki seseorang dengan tingkat kesabaran luar biasa sepertimu. Aku memang bodoh. Bodoh sekali. Aku terlalu takut terbuka padamu. Terlalu merasa semua akan aman kalau aku tak bercerita. Toh aku tidak melakukan hal yang terlalu kelewatan. Tidak mengkhianatimu, tidak membagi hati, dan sama sekali tidak mengkhianati hubungan kita. Aku kira aku akan terus bisa menyembunyikan semuanya nya sampai nanti. Sampai kita menikah nanti. Tapi aku tidak bisa. Aku takut doamu di dengar oleh sang kuasa. Kamu pernah bilang “ kalo aku bohong sama kamu, kamu akan doa kamu bukan jodohku”. Aku memang takut jujur tapi aku lebih takut kamu berdoa aku bukan jodohmu. Aku tidak tenang sejak hari itu. Aku terus mengumpulkan keberanianku sampai akhirnya aku bisa. Aku lega sekarang. Setidaknya aku sudah mengatakan hal yang selama ini tidak pernah berani aku katakan. Segala sesuatu pasti ada resikonya. Aku akan berusaha kuat menghadapi resiko apapun yang akan aku hadapi. Semoga Allah memberi kekuatan pada hati kita masing2 atas jalan Yang Allah berikan.
Kita ambil hikmahnya dari semua kejadian ini, setelah kejadian ini semoga aku bisa menjadi seseorang yang lebih baik. Lebih jujur, lebih terbuka, untuk diriku sendiri dan untuk semua orang yang sayang sama aku. Semoga kamu juga menjadi seorang yang lebih baik. Yang senantiasa memberikan ruang untuk kekasihmu bercerita manis ataupun pahit, kamu akan siap mendengarnya, menuntun, tidak langsung memarahinya bahkan meninggalkannya. Wanita itu seperti anak kecil. Anak kecil yang terlalu takut dengan orang tuanya akan lebih memilih bohong daripada melihat orang tuanya marah. Seperti itulah aku di hadapanmu.
Wanita terbuat dari tulang rusuk yang bengkok. Jika kamu terlalu keras meluruskannya ia akan patah. Namun jika kamu membiarkan saja bengkok ia akan terus bengkok. Luruskan ia dengan halus dan perlahan. Aku tau betul kamu sudah mengerti semua hal itu.
Jika takdir untuk “kita” masih ada semoga hubungan kita lebih baik. Aku akan lebih memuliakanmu begitupun kamu.
Jika tidak, entahlah
Setelah kejadian ini, aku jadi tau seberapa besar rasa cintamu kepadaku. Kamu jadi tau seberapa besar rasa jujurku. Buatlah keputusan terbaik.
Jika boleh berkata ,,,,
“ Sayang, jangan lelah menghadapiku. Aku membutuhkanmu. Sampai kapanpun”.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar