Wanita lebih lemah fisiknya di banding laki - laki Tapi tidak dengan hatinya Ia memang mudah menangis Karena itu lah cara ia menunjukkan rasa dalam hatinya
Minggu, 17 Maret 2013
RABU SENJA
Lima menit..
Tujuh menit..
pukul 17.20..
Sepulang kuliah..
aku masih menunggumu di depan mushola..
langit mulai petang..
mendung mulai berkerumunan datang..
bak langit akan menumpahkan isinya..
kaki ku tak mau lagi berdiam diri..
Aku sudah tidak mau
aku berjalan
satu, dua, tiga langkah ke arah selatan
aku menemukanmu dengan motor warna hijau itu..
hatiku tersenyum melihatmu datang..
Di Rabu senja itu hujan mengguyur kota mati
deras. ya hujan turun deras
kita ( saat aku dan kamu masih bersatu )
kita berlindung di emperan toko itu
di samping para penjaja makanan
kita terus bercerita
bercanda tawa, berkorupsi kata memunculkan rayu
sesekali aku mencubitmu mesra
sesekali kita juga bertengkar
Bahkan aku sudah melangkahkan kakiku pergi
Tapi seperti biasa tanganmu kembali meraihku :)
hujan tak jua henti
kita masih menunggu di emperan toko.
Masih terlihat jelas kenangan sore itu.
Hari Rabu, tanggal 17 maret 2013.
Hujan mulai reda.
Kita lanjutkan perjalanan.
Hari sudah gelap.
Kita berhenti di dekat jembatan. Kita menunggu bus datang.
Tapi kamu tak tega melihatku menunggu.
Kamu dan almamtermu mengantarku pulang. 17 KM arah bjn - ke kalitidu.
Di bawah guyuran hujan.
Aku kau lindungi
di belakangmu di bawah mantelmu.
Tanganku ada dalam genggaman tanganmu yang sudah pucat menggigil.
Kamu basah kuyup. Dan aku kering kerontang. Selamat sampai di tangan ayahku.
.
Sayang begitu banyak pengorbananmu yang kau lakukan untukku.
Begitu banyak hal yang sudah engkau torehkan.
Sayang bisa apa aku untuk membalasnya
Bisa apa yang aku berikan
Selain rasa sayang
Rasa hormat
Dan rasa setia.
Namun tampaknya kau tak percaya :)
.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar