Guru itu laksana embun penyejuk dalam kehausan
Guru itu seorang patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.
Tanpa mereka aku tak bisa apa - apa.
Tanpa keperdulian dan kesabaran dalam mendidik dari mereka aku tak akan bisa sampai ke jenjang murid sma seperti saat ini.
Ada satu kenangan yang tak terlupakan dengan salah seorang guruku.
Waktu itu aku masih duduk d bangku sekolah dasar, tepatnya kelas 1 SD. Aku tergolong siswi yang cukup pandai dalam menulis. Tulisan tanganku bisa di bilang lebih bagus daripada tulisan teman - temanku lainnya. Ya lumayan lah. Kecuali dalam menulis angka. Terlebih angka dua. Tanganku ini sangat sulit menulis angka dua "2" . Setiap aku membuat angka itu pasti terbalik. Angka dua yang seharusnya di bwad dari kanan ke kiri, namun aku membuatnya dari kiri k kanan. Dan aku selalu lupa untuk menulis angka "2" yang benar. Waktu itu aku masih ingat setiap pelajaran matematika guruku selalu di sibukan olehku dalam membuat angka "2" . Beliau bernama Bu. Imam. Tiada hentinya setiap bertemu bu.imam, beliau mengajariku membuat angka "2" yang benar. Beliau selalu meluangkan waktunya untuk mengajariku. Aku masih ingat waktu itu tanganku sampai "di oklek-oklek" karena tidak bisa. Begitu sulit membuat angka "2" bagiku pada waktu itu. Tapi berkat beliau akhirnya akupun bisa membuat angka 2 yg benar dan tak akan terbalik lagi.
Terimakasih bu.
Meskipun itu hanya ilmu yg sepele tapi itu selalu teringat dan sangat bermanfa'at untukku .
Selamat hari guru bu,
tetaplah menjadi guru yg terbaik bagi murid-muridmu.
Luph u my teacher,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar