Aku sibuk dalam "DIAM" ........
.
Yup. itulah yang pasti kita rasakan saat menulis. Kalo di suruh cerita tentang pengalamanku pertama menyukai menulis, gini nih ceritanya :
Waktu itu adalah pelajaran bhs. indonesia.Aku masuh mengenakan seragam putih biru dan tepatnya aku masih duduk du bangku kelas 2 SMP.Dalam pelajaran Bhs. Indonesia kale itu, aku dan seluruh penghuni kelas VIII A, merasa sangat bosan.Pelajaran Bhs.Indonesia memang pelajaran yang cukup enteng.Namun entah kenapa setiap Kiswati ( Ibu Bhs.Indonesia kami ) memasuki ruang kelas,huruf - huruf seolah sulit di baca, mulut ingin terkunci rapat, semua seolah sulit rasanya.Apalagi Bhs.Indonesia adalah jam terakhir di hari itu.Yup, guru kami yang satu itu tergolong cukup angker.Hoho.
Kala itu beliau memberikan tugas pada kami untuk membuat cerprn dengan tema bebas.Dalam waktu 90 menit, dan suasana yang sangat tidak mendukung pula.Terlebih "HARUS DI KUMPULKAN" .Dalam kondisi yang cukup memaksa, aku mencoba memeras otak mencari ide pokok cerita. Setengah jam lamanya ide itu belum jua muncul.Ras jenuh mulai terasa.Namun aku kembali teringat kalimat "HARUS DI KUMPULKAN". Oh, untunglah aku teringat kisah cinta salah satu sahabatku.Yah, aku putuskan akan ku buat cerpen.
Kata demi kata terangkai, kalimat demi kalimat pun menjadi sebuah paragraf. 40 menit akhirnya terlampaui, dan syukurlah aku berhasil menyaelesaikan tugas itu.Cerita pendek yang menjadi karya pertamaku, kisah cinta yang sederhana namun cukup mendramatisir.Dengan judul " Arjuna meraih cinta ".
Keesokan harinya pun hasil nilai dari cerpen di umumkan.Dan gak nyangka nih, cerpen ku masuk dalam katagori 2 cerpen terbaik dari murid sejumlah 45 siswa.
Dan Lo tau gak seh .. sejak itu aku mulai menyukai dunia tulis menulis.
1 komentar:
Tolong tulisanmu jujur. Terus sama dengan tugas yang pertama kesalahannya adalah tidak fokus setiap paragraf. Masih asal-asalan.
Ok. menulis memang mengalir, tapi lihat mengalirnya, riaknya harus indah. Ini maslaah seni dan hati.
Kesany amasih kekanak-kanakkan. Ingat kamu sudah anak SMA, saatnya menulsi gaya formal. Kapan lagi kalao tidak sekarang. Isi gaul tapi tulisan harsu formal. Janga dirisak aturan Baku menulis yang ada.
Posting Komentar